Salah satu customer Soup N Film, Ridwan Prasetyo, barusan menulis suatu blog yang berisi mengenai perjalanannya ke US of A. Mas Ridwan menempuh jarak sejauh 2,800 miles atau sekitar 4,480km dalam perjalanan yang melewati 4 negara bagian. Tentu saja Mas Ridwan dilengkapi dengan stock film yang cukup, seperti Kodak Portra dan Kodak Tmax.
Simak photo Mas Ridwan yang lain di blog nya.
Film photography is not dead. Far from it, it is thriving. Here you can read about anything related to film photography, techniques, films, printing and of course where readers can share their own experiences and photos.
Friday, January 29, 2016
Thursday, January 28, 2016
Scan Quality
Dengan bertambahnya alat scanner Noritsu, kami kembali dapat membuat scan high resolution untuk setiap proses cuci scan di Soup N Film. Untuk itu, produk Pro Scan kami tiadakan efektif 25 Januari 2016. Semua hasil scan yang kami upload ke cloud.soupnfilm.com adalah high resolution. Terima kasih.
Thursday, January 7, 2016
Kenapa film masih menjadi pilihan Sutradara Hollywood?
Film masih merupakan pilihan Photographer dan Sutradara dalam membuat karya mereka. Mungkin banyak yang gak percaya, tapi film Star Wars: The Force Awaken dibuat dengan film, begitu juga dengan film Superman vs Batman yang akan di release di tahun 2016 ini. Alasan mereka memilih film pun beragam, mulai dari density, exposure latitude dan depth.
Sebagai contoh, sampai dengan saat ini, tidak ada kamera digital yang bisa menandingi film Imax dari segi densitas dan kemampuan merekam informasi. Beberapa Sutradara yang masih ngotot memakai film dalam karya-karyanya adalah Christopher Nolan, si Sutradara Batman. Bekerjasama dengan Director of Photography Wally Pfister, ASC, mereka menciptakan karya-karya yang tak terlupakan.
Selain itu, film memberikan rentang exposure latitude yang luas sehingga detail highlight yang over ataupun detail shadow terekam dengan sangat baik. Dan tentu saja film memberikan "depth" yang berbeda dan mempunyai karakter. Photoshop, Lightroom dan image editor lainnya berlomba lomba membuat plug-ins untuk membuat hasil foto digital "terlihat" seperti film. Tapi tidak ada hasil film yang ingin dibuat menyerupai digital.
Sunday, January 3, 2016
Monochrome Japan
Jepang, suatu negara maju yang sarat dengan nilai-nilai tradisional. Tentu saja dapat dibayangkan bagaimana warna-warna menghiasi lingkungan di Jepang, baik dari warna lampu neon, warna daun yang berganti warna di penghujung musim gugur, sampai dengan warna baju tradisional yang begitu cantik.
Hal ini membuat memotret dengan film hitam putih menjadi suatu tantangan yang cukup berat. Tapi dengan konsistensi, kita bisa menghasilkan photo-photo hitam putih yang tidak kalah menarik. Dengan level polusi yang rendah, udara yang bersih, maka sinar matahari yang jatuh pada permukaan memberikan efek tiga dimensi yang unik.
Berikut adalah photo-photo hitam putih dengan film Kodak Tmax 400 yang diproses dengan Developer Tmax.
Pegangan tangan di Ginza
Berangkat kerja
Pedestrian, bicycle, and a Rolls Royce
Menikmati Green Tea
Mempersiapkan hidangan
"Kaiseki"
Garis dan bayangan
Sebuah pohon
Subscribe to:
Posts (Atom)